Selasa, 13 September 2016

Contoh Makalah Ekosistem Air Tawar

TUGAS MAKALAH ILMU PENGETAHUAN ALAM
( IPA)



LOGO Sekolah.jpg


Disusun oleh :

1. Deasy Putri Indah Widiyanti
2. Dilla Amelia Putri


Guru Pembimbing :

Bara Bidarawati


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
( SMK )
ADMINISTRASI PERKANTORAN
TELEKOM
DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR ………………………………………………….. I

BAB I ( Pendahuluan ) …………………………………………………. II

BAB II ( Pembahasan ) ………………………………………………… III
A.   Pengertian Ekosistem Air Tawar
B.   Macam-macam Ekosistem Air Tawar
C.   Ciri-ciri Ekosistem Air Tawar
D.   Komponen-komponen Ekosistem Air Tawar
E.    Adaptasi
F.    Manfaat Ekosistem Air Tawar

KESIMPULAN ……………………………………………………….… IV

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………… V






















KATA PENGANTAR


Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik serta hidayahnya kepada kita semua sehingga kita dapat menyelesaikan tugas yang di perintah oleh guru kami. Sholawat serta salam tak lupa kita junjungkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman jahiliah sehingga menuju zaman yang modern seperti saat ini.
Kami selaku murid dari sekolah SMK Telekom jurusan Administrasi Perkantoran ( AP) kelas XII telah menyelesaikan tugas yang di berikan oleh Bu Bara Bidarawati mengenai “ Ekosistem Air Tawar “. Kami membuat makalah ini untuk berbagi wawasan ilmu yang cukup luas dari apa yang kami dapat.
Semoga apa yang telah kami tulis di makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.


























BAB I
PENDAHULUAN


A.          Latar Belakang
Ekosistem air tawar digolongkan menjadi air tenang dan air mengalir. Termasuk ekosistem air tenang adalah danau dan rawa, termasuk ekosistem air mengalir adalah sungai. Ekosistem memiliki ciri-ciri antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji. Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah beradaptasi. Hewan dan tumbuhan rendah yang hidup di habitat air, tekanan osmosisnya sama dengan tekanan osmosis lingkungan atau isotonis.
Ekosistem air tawar dihuni oleh nekton. Nekton merupakan hewan yang bergerak aktif dengan menggunakan otot yang kuat. Hewan tingkat tinggi yang hidup di ekosistem air tawar, misalnya ikan, dalam mengatasi perbedaan tekanan osmosis melakukan osmoregulasi untuk memelihara keseimbangan air dalam tubuhnya melalui sistem ekskresi, insang dan pencernaan.Organisme lain yang hidup pada ekosistem air tawar adalah plankton, neuston, perifiton dan bentos. Plankton terdiri atas fitoplankton dan zooplankton; biasanya melayang-layang (bergerak pasif) mengikuti gerak aliran air. Neuston merupakan organisme yang mengapung atau berenang di permukaan air atau bertempat pada permukaan air, misalnya serangga air. Perifiton merupakan tumbuhan atau hewan yang melekat/bergantung pada tumbuhan atau benda lain, misalnya keong. Dan bentos adalah hewan dan tumbuhan yang hidup pada endapan. Bentos dapat sessil (melekat) atau bergerak bebas, misalnya cacing dan remis.


B.     Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:
1.      Memberikan informasi mengenai ekosistem, terutama ekosistem air tawar
2.      Mengajak para pembaca agar saling menjaga kelangsungan ekosistem
3.      Agar dapat mengetahui asal mula terbentuk ekosistem





BAB II
PEMBAHASAN



A.    Pengertian
Secara umum, maksud ekosistem adalah suatu hubungan timbal balik yang terjadi antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Disekitar kita, ada banyak sekali ekosistem yang terjadi, mungkin itu ekosistem air tawar, ekosistem, pantai, ekosistem darat, dan sebagainya tergantung dari lingkungan tempat hidup makhluk tersebut.
Sedangkan yang dimaksud ekosistem air tawar adalah suatu bentuk menyeluruh atau tatanan yang ada didalam air tawar dan sekitarnya yang terdiri dari makhluk hidup didalam air tersebut dan lingkungan air tawar itu sendiri. Ekosistem air tawar akan saling mempengaruhi antara satu komponen dengan komponen lainnya.Komponen pembentuk ekosistem dapat dibedakan menjadi dua yaitu: Komponen hidup (biotik) dan komponen tidak hidup (abiotik)
Contoh komponen hidup didalam air tawar adalah ikan, serangga dalam air, dan segala makhluk hidup yang ada disekitar perairan tersebut. Sedangkan komponen mati atau tidak hidup adalah benda-benda didalam telaga atau sungai itu sendiri yang digunakan sebagai media hidup dari makhluk hidup didalamnya.
Interaksi antara komponen biotik dengan komponen abiotik akan membentuk kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, dan hal itulah yang menjadikan sebuah ekosistem didalam air tawar maupun ditempat lainnya.














B.     Macam-Macam Ekosistem Air Tawar
Secara umum ekosistem air tawar dibagi menjadi dua jenis yaitu ekosistem lentik atau air tenang dan ekosistem air yang mengalir atau lotik.

Ekosistem Lentik

Perairan menggenang (lentik) adalah suatu bentuk ekosistem perairan yang di dalamnya aliran atau arus air tidak memegang peranan penting. Hal ini karena aliran air tidak begitu besar atau tidak mempengaruhi kehidupan organisme yang ada di dalamnya. Pada perairan ini faktor yang amat penting diperhatikan adalah pembagian wilayah air secara vertikal yang memiliki perbedaan sifat untuk tiap lapisannya. Perairan menggenang di bagi dalam tiga lapisan utama yang didasari oleh ada tidaknya penetrasi cahaya matahari dan tumbuhan air, yaitu: Littoral, limnetik dan profundal, sedangkan atas dasar perbedaan temperatur perairannya, perairan menggenang dibagi menjadi 3 kelompok yaitu: metalimnion, epilimnion, dan hipolimnion.
Kelompok organisme di perairan menggenang berdasarkan niche utama dalam kedudukan rantai makanan meliputi produser (autotrof), makro konsumer (heterotrof) dan mikrokonsumer (dekomposer). Kelompok organisme yang ada di perairan menggenang berdasarkan cara hidupnya meliputi: benthos, plankton, perifiton, nekton dan neuston.
Contoh kosistem air tenang yaitu danau, rawa air tawar, kolam, rawa gambut dan lain sebagainya:

a.     Danau
Danau merupakan suatu badan air yang menggenang dan luasnya mulai dari beberapa meter persegi hingga ratusan meter persegi. Di danau terdapat pembagian daerah berdasarkan penetrasi cahaya matahari. Daerah yang dapat ditembus cahaya matahari sehingga terjadi fotosintesis disebut daerah fotik. Daerah yang tidak tertembus cahaya matahari disebut daerah afotik.
Di danau juga terdapat daerah perubahan temperatur yang drastis atau termoklin. Termoklin memisahkan daerah yang hangat di atas dengan daerah dingin di dasar. Komunitas tumbuhan dan hewan tersebar di danau sesuai dengan kedalaman dan jaraknya dari tepi. Berdasarkan hal tersebut danau dibagi menjadi empat daerah sebagai berikut.


·      Daerah litoral,
Merupakan daerah dangkal. Cahaya matahari menembus dengan optimal. Air yang hangat berdekatan dengan tepi. Tumbuhannya merupakan tumbuhan air yang berakar dengan daun ada yang mencuat ke atas permukaan air. Komunitas organisme sangat beragam termasuk jenis-jenis ganggang yang melekat (khususnya diatom), berbagai siput dan remis, serangga, Crustacea, ikan, amfibi, reptil air dan semiair seperti kura-kura dan ular, itik dan angsa, dan beberapa mamalia
·      Daerah limnetik,
Merupakan daerah air bebas yang jauh dari tepi dan masih dapat ditembus sinar matahari. Daerah ini dihuni oleh berbagai fitoplankton, termasuk ganggang dan sianobakteri. Ganggang berfotosintesis dan bereproduksi dengan kecepatan tinggi selama musim panas dan musim semi. Zooplankton yang sebagian besar termasuk Rotifera dan udang-udangan kecil memangsa fitoplankton. Zooplankton dimakan oleh ikan-ikan kecil. Ikan kecil dimangsa oleh ikan yang lebih besar, kemudian ikan besar dimangsa ular, kura-kura, dan burung pemakan ikan.

·       Daerah profundal,
Merupakan daerah yang dalam, yaitu daerah afotik. Organisme yang ada hidup dengan mendekomposisi detritus yang jatuh dari daerah limnetik. Organisme yang menghuni adalah cacing dan mikroba.

·      Daerah bentik,
Merupakan daerah dasar danau tempat terdapatnya bentos dan sisa-sisa organisme mati.

Berdasarkan produksi materi organiknya, terdapat dua macam danau yaitu danau oligotropik dan danau eutropik.
·      Danau oligotropik merupakan danau yang dalam dan kekurangan makanan, karena fitoplankton di daerah limnetik tidak produktif. Ciri-cirinya, airnya jernih sekali, dihuni oleh sedikit organisme, dan di dasar air banyak terdapat oksigen sepanjang tahun.
·      Danau eutropik merupakan danau yang dangkal dan kaya akan kandungan makanan, karena fitoplankton sangat produktif. Ciri-cirinya adalah airnya keruh, terdapat bermacam-macam organisme, dan oksigen terdapat di daerah profundal.
Danau oligotrofik dapat berkembang menjadi danau eutrofik akibat adanya materi-materi organik yang masuk dan endapan. Perubahan ini juga dapat dipercepat oleh aktivitas manusia, misalnya dari sisa-sisa pupuk buatan pertanian dan timbunan sampah kota yang memperkaya danau dengan buangan sejumlah nitrogen dan fosfor.
Akibatnya terjadi ledakan populasi ganggang atau blooming, sehingga terjadi produksi detritus yang berlebihan yang akhirnya menghabiskan suplai oksigen di danau tersebut. Pengkayaan danau seperti ini disebut eutrofikasi. Eutrofikasi menyebabkan air tidak dapat digunakan lagi dan mengurangi nilai keindahan danau.

b.    Kolam
Kolam umumnya di definisikan sebagai kumpulan air yang dangkal dan sifat umumnya relatif merupakan air tenang dan kaya akan vegetasi. Kolam dapat dibagi atas :
ü Kolam berasal dari danau yang luas.
ü Kolam yang tidak berhubungan dengan danau, ukurannya kecil.
ü Kolam buatan manusia

Berdasarkan musim, kolam dapat di bedakan atas :
ü Kolam sementara (Kolam sementara hanya ada pada waktu ada tertentu.)
ü Kolam permanen (Kolam permanen berisi air sepanjang tahun.)

Kolam merupakan tempat tinggal yang baik bagi hewan-hewan invertebrate misalnya:
§  Flagellata terdiri dari Euglena, Pandoria,  Rudorina dan volvox.
§  Diantara Coelenterata, hydra sering terlihat menempel pada tanaman dibawah air
§  Filum Platyhelminthes seperti turbellaria tedapat di bawah batu dan di antara vegetasi.
§  Annalida diwakili oleh cacing tanah air tawar seperti Limicoloa,
§  Arthropoda merupakan bentuk yang dominan terdapat dalam perairan kolam.
c.    Rawa air tawar
Rawa merupakan bentuk peralihan antara air terbuka dan dataran. Rawa biasanya dikelilingi vegetasi, umunya dangkal dan tanaman mengapung. Vegetasi rawa terdiri dari tumbuh-tumbuhan menahun yang selalu hijau yang diselingiu oleh tamnaman merambat. Variasi atau keanekargaman hewan sangat kecil. Terdapat protozoa, rotifer, nematode, larva capung, Amphisoda, Isopoda, ikan, dan kura-kura. Pada lapisan dasar terdapat insekta, keong, dan ikan-ikan. Dalam keadaan yang tidak menyenangkan penghuni rawa membentuk kista. Sebagai contoh ikan (lepidosiner dan ceratodus) mem bungkus diri dengan lumpur selama beberapa bulan.

Ekosistem Lotik
Yakni ekosistem air tawar yang airnya mengalir. Salah satu contoh ekosistem ini adalah sungai. Sungai sendiri diartikan sebagai suatu badan air dimana air tersebut mengalir ke suatu titik yang lebih rendah. Air pada sungai mengandung sedikit makanan dan sedimen. Aliran air pada sungai membuat komposisi oksigen di dalam airnya lebih tinggi.
Organisme yang mendiami sungai sedikit terbatas jika dibandingkan dengan danau. Hal ini disebabkan oleh airnya yang mengalir sehingga menyulitkan organisme semacam plankton untuk berdiam diri di dalamnya. Sungai sendiri dibagi ke dalam 3 wilayah yakni sungai, anak sungai dan wilayah hilir. Masing-masing area ini dihuni oleh jenis ikan yang berbeda. Misalnya saja pada anak sungai dijumpai ikan air tawar, sedangkan pada hilir sering dijumpai ikan lele juga ikan gurame. Untuk sungai dengan ukuran yang besar bisa juga ditemukan adanya buaya, ular juga kura-kura.
Ciri-ciri ekosistem lotik adalah airnya mengalir, merupakan ekosistem terbuka dari kadar oksigen terlarut relatif tinggi. Aliran air dalam ekosistem lotik merupakan faktor pembatas bagi organisme yang ada di dalamnya. Artinya organisme yang tidak dapat melakukan adaptasi terhadap adanya aliran air akan tersingkir. Aliran ini juga dapat menjadi penentu  jenis dan komposisi komponen biotik dalam ekosistem. Aliran air tergantung pada topografi, besarnya sungai dan debit air yang mengalir. Misalnya, jenis organisme di pinggir sungai berbeda dengan jenis organisme di dalam atau di dasar sungai. Air ekosistem lotik tidak tetap, melainkan berubah tergantung pada musim.
Jadi, ekosistem lotik mendapat pengaruh yang besar dari ekosistem daratan. Aliran air memudahkan terjadinya persentuhan antara permukaan air yang luas dengan udara. Apalagi, jika disepanjang ekosistem lotik terdapat jeram, riak-riak kecil, dan air terjun. Keadaan yang demikian menyebabkan kadar oksigen terlarut relatif tinggi. Tingginya kadar oksigen memberikan kondisi pada hewan-hewan sungai untuk hidup dilingkungan yang cukup oksigen, sehingga mereka menjadi peka terhadap kekurangan oksigen. Adanya bahan pencemar yang dapat mereduksi (mengurangi) oksigen terlarut dapat menimbulkan bencana bagi hewan air itu. Terdapat beberapa perbedaan antara ekosistem sungai dimana terdapat aliran air dan ekosistem danau yang airnya tenang/menggenang.

1.    Adanya arus
2.    Pertukaran antara air dengan dasar lebih intensif karena adanya arus.
3.    Pada air mengalir, kadar oksigen lebih tinggi dibandingkan air tenang.
4.     Percampuran suhu dan kandungan zat lebih merata pada air mengalir.

Beberapa adaptasi organisme sebagai berikut :
a.    Melekat permanen pada substrat yang tetap misalnya batu dan tanaman
b.    Mempunyai alat kait tau penghisap untuk melekat pada tempat yang licin
c.    Permukaan bawah tubuh dapat dipakai untuk melekat. Beberapa jenis hewan dapat melekat pada dasar dengan perantaraan bagian tubuh yang lekat seperti golongan siput dan cacing pipih.
d.   Bentuk badan strean line. Insekta, larva, dan ikan mempunyai bentuk tubuh menyerupai telur yang membulat di depan dan membulat di  belakang untuk mengurangi tekanan air.
e.    Bentuk tubuh pipih. Hewan di perairan mengalir mempunyai bentuk tubuh  pipih agar mudah bersembunyi di bawah batu
f.     Rheothaksis positif. Organisme Air mengalir selalu berusaha berenang menentang arus berbeda dengan organism perairan tenang yang bila diletakkan di perairan tenang yang bila diletakkan di perairan mengalir selalu mengikuti arus.
g.    Tigmotaxis positif. Organisme perairan lotik mempunyai kecenderungan  bergantung dan menempel pada permukaan.

Habitat air tawar merupakan perantara habitat laut dan habitat darat. Berdasarkan kebiasaan hidup, organisme air tawar dibedakan sebagai berikut.
a.    Plankton, terdiri alas fitoplankton dan zooplankton; biasanya melayang-layang (bergerak pasif) mengikuti gerak aliran air.
b.   Nekton, hewan yang aktif berenang dalam air, misalnya ikan.
c.    Neuston, organisme yang mengapung atau berenang di permukaan air atau bertempat pada permukaan air, misalnya serangga air.
d.   Perifiton, merupakan tumbuhan atau hewan yang melekat pada tumbuhan atau benda lain, misalnya siput.
e.    Bentos, hewan dan tumbuhan yang hidup di dasar atau hidup pada endapan. Bentos dapat sessil (melekat) atau bergerak bebas, misalnya cacing dan remis.







C.    Ciri-ciri Ekosistem Air Tawar
Ekosistem air tawar ini memiliki ciri-ciri tertentu antara lain:
1.    Pada wilayah tersebut tidak terdapat variasi suhu yang mencolok.
2.    Kecenderungan penetrasi terhadap cahaya sangat kurang yang dipengaruhi oleh cuaca juga iklim.
3.    Tumbuhan yang banyak dijumpai pada ekosistem yang satu ini adalah jenis ganggang.
4.    Organisme yang hidup di dalam ekosistem ini umumnya telah mengalami fase adaptasi.
5.    Kadar garam (salinitas) sangat rendah bahkan jauh lebih rendah jika dibandingkan kadar garam pada protoplasma organisme air (cairan sel makhluk hidup).
6.    Kadar garam kurang dari 1%

Ekosistem perairan adalah ekosistem yang komponen abiotiknya sebagian besar terdiri atas air. Makhluk hidup (komponen biotik) dalam ekosistem perairan dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu sebagai berikut.
·       Plankton, terdiri atas fitoplankton dan zooplankton. Organisme ini dapat bergerak dan berpindah tempat secara pasif karena pengaruh arus air, misalnya ganggang uniseluler dan Protozoa.
·       Nekton, organisme yang bergerak aktif (berenang), misalnya ikan dan katak.
·        Neuston, organisme yang mengapung di permukaan air, misalnya serangga air, teratai, eceng gondok, dan ganggang.
·        Bentos, organisme yang berada di dasar perairan, misalnya udang, kepiting, cacing, dan ganggang.
·        Perifiton, melekat pada organisme lain, misalnya ganggang dan siput.
Ekosistem air tawar terdiri dari salah satu badan air yang terbuat dari air tawar seperti danau, kolam, sungai, dan anak sungai. Mereka mencakup sekitar 20% dari Bumi dan berada di berbagai lokasi tersebar di seluruh dunia. Sebagian besar ekosistem air tawar terdiri dari air yang bergerak dan mengandung banyak jenis ikan.








D.  Komponen-Komponen Ekosistem
Sama halnya ekosistem darat, ekosistem perairan juga terdapat komponen produsen, konsumen, pengurai, dan kelompok abiotik.
1)   Produsen
Dalam ekosistem perairan yang bertindak sebagai produsen adalah kelompok alga atau ganggang. Adanya ganggang atau alga kerap menyebabkan warna tertentu pada permukaan air, misalnya pada danau atau kolam. Mikroorganisme yang hidup di permukaan air dan terbawa arus air disebut dengan istilah plankton. Plankton merupakan sumber makanan bagi ikan-ikan di sungai ataupun di laut. Jika plankton tergolong tumbuh-tumbuhan yang memiliki klororofil, disebut fitoplankton. Namun, jika mikroorganisme tersebut tergolong hewan yang salah satu cirinya dapat bergerak sendiri dan makanannya adalah fitoplankton, disebut zooplankton. Dalam hal ini zooplankton bukan termasuk produsen, karena tidak mampu menghasilkan makanan sendiri. Fitoplankton dapat dikatakan sebagai produsen, karena mampu membuat makanan sendiri melalui fotosintesis.

2)      Konsumen
Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, bahwa komponen konsumen ekosistem perairan adalah zooplankton. Selain zooplankton, konsumen pada ekosistem perairan berupa ikan kecil dan besar. Konsumen lain di ekosistem perairan, yaitu hewan golongan keong, cacing, dan hewan tidak bertulang belakang.
3)      Pengurai
Komponen pengurai dalam ekosistem perairan berupa bakteri dan jamur. Semua bahan sisa dari tumbuhan atau hewan mati akan diuraikan oleh bakteri da jamur yang hidup di perairan. Bahan-bahan tersebut diuraikan kembali menjadi zat anorganik. Zat ini nantinya digunakan kembali oleh produsen untuk mengolah makanan.


4)      Komponen abiotik
Unsur abiotik yang berperan di ekosistem perairan adalah air, sinar matahari, udara, dan suhu. Komponen lingkungan abiotik berperan penting dalam kehidupan mahluk hidup di perairan.






E.     Adaptasi
Adaptasi merupakan suatu proses evolusi yang menyebabkan organisme mampu hidup lebih baik di bawah kondisi lingkungan tertentu dan sifat genetik yang membuat organisme menjadi lebih mampu untuk bertahan hidup (McNaughton-Wolf, 1990: 84). Apabila bicara tentang adaptasi suatu organisme maka tidak lepas dari evolusi, yaitu perubahan pada frekuensi gen dalam suatu populasi yang berkaitan dengan waktu. Beberapa bentuk adaptasi yang dilakukan oleh suatu organisme, antara lain:
§  Mutasi : peristiwa perubahan genetis yang dipengaruhi oleh seleksi alam.
§  Aliran gen : adaptasi ini dapat terjadi jika organisme mengalami migrasi masuk atau keluar dari populasi setempat. Dari migrasi itu, kemungkinan telah terjadi perubahan frekuensi gen baik pada donor maupun resipien populasi dengan catatan jika mereka membawa gen yang mempunyai perbedaan frekuensi dari salah satu populasinya.
§  Seleksi alam : suatu proses interaksi antara fenotip (sifat-sifat organisme yang dapat diamati dari luar) dengan lingkungannya yang menentukan kemampuan mempertahankan kehidupan dan hasil reproduktif dari genotip individu




F.     Manfaat Ekosistem Air Tawar
Beberapa fungsi atau manfaat ekosistem air tawar adalah sebagai berikut:
1.    Sebagai sumber plasma nutfah yang berpotensi sebagai penyumbang bahan genetic
2.    Sebagai tempat berlangsungnya siklus hidup jenis flora/fauna yang penting
3.    Sebagai sumber air yang dapat digunakan langsung oleh masyarakat sekitarnya (rumahtangga, industri dan pertanian)
4.    Sebagai tempat penyimpanan kelebihan air yang berasal dari air hujan, aliran permukaan, sungai-sungai atau dari sumber-sumber air bawah tanah
5.    Memelihara iklim mikro, di mana keberadaan ekosistem danau dapat mempengaruhi kelembaman dan tingkat curah hujan setempat
6.    Sebagai sarana tranportasi untuk memindahkan hasil-hasil pertanian dari tempat satu ke tempat lainnya
7.    Sebagai penghasil energi melalui plta
8.    Sebagai sarana rekreasi dan objek pariwisata.




G.    Fakta Menarik Ekosistem Air Tawar
·   Hanya 3% dari air di bumi berasal dari ekosistem air tawar.
·   Ada lebih dari 700 spesies yang berbeda dari ikan yang hidup di ekosistem air tawar.
·   99% dari semua air tawar yang baik dalam bentuk es atau terletak di akuifer.
·   Banyak hewan selain ikan hidup di ekosistem air tawar. Ini termasuk buaya, kuda nil, kura-kura, dan katak.
·   Ekosistem Air Tawar dibagi menjadi tiga kelompok: danau dan kolam, sungai atau anak sungai, dan lahan basah.
·   Ada empat fitur utama yang menentukan ekologi sungai dan anak sungai = aliran air, jumlah cahaya, suhu atau iklim, dan kimia sungai.
·   Badan yang lebih kecil dari air seperti selokan dan genangan air juga dianggap ekosistem air tawar karena mereka membantu beberapa bentuk kehidupan untuk bertahan hidup.
·   Ekosistem Air Tawar sangat penting bagi kelangsungan hidup kita karena mereka menyediakan orang dengan lebih dari setengah dari air minum mereka.
·   Air dalam ekosistem air tawar mengandung kurang dari 1% dari air garam. Setiap badan air yang mengandung sedikit atau tidak ada garam dianggap air tawar.
·   Ekosistem Air Tawar mengandung banyak rumput dan tanaman, tetapi pohon-pohon yang sangat langka.
·   Ada banyak serangga yang hidup di ekosistem air tawar yang beberapa mungkin mempertimbangkan menjadi hama termasuk nyamuk dan lalat. Serangga ini sangat penting dalam bahwa mereka merupakan sumber makanan bagi banyak mamalia, burung, dan amfibi.
·   Setiap ekosistem air tawar unik karena mereka semua mengandung berbagai spesies hewan dan tumbuhan, iklim yang berbeda, dan berbagai jumlah air. Tidak ada dua ekosistem air tawar yang persis sama.
·   Nil, sungai terpanjang di dunia, merupakan bagian dari ekosistem air tawar.
·   Karena berbagai hewan yang hidup di ekosistem air tawar, ada banyak hubungan predator-mangsa. ikan.
·   Pada zona profundal, banyak dihuni oleh jenis-jenis bakteri dan fungi, cacing darah, yang meliputi larva chironomidae, dan annelida yang banyak mengandung haemoglobin, jenis-jenis kerang kecil seperti anggota famili sphaeridae dan larva "phantom" atau Chaoboras (corethra).
Rantai makanan adalah suatu transfer energi dari tumbuhan melalui serangkaian organisme dengan jalan makan-memakan. Pada tiap transfer ada 80-90% energi potensial yang hilang sebagai panas. Oleh karena itu rantai makanan dalam satu deretan  jumlahnya terbatas, biasanya 4 - 5 tingkat. Makin pendek rantai makanan, maka lebih banyak tersedia energi yang dapat dimanfaatkan.
KESIMPULAN


Dari banyaknya penjelasan diatas kami dapat menyimpulkan bahwa ekosistem air tawar memiliki beberapa ciri, yaitu salintasnya rendah, variasi suhu tidak menyolok,presentasi cahaya kurang, serta terpengaruh oleh cuaca dan iklim.   Jenis-jenis tumbuhannya, antara lain ganggang, eceng gondok, dan kiambang. Adaptasi tumbuhan air di tunjukkan dengan batang yang berongga, daun yang lebar dengan banyak stomata dan memiliki gutatoda. Selain itu, daunnya juga dilapisi dengan kutikula. Contoh ekosistem air tawar adalah sungai.















DAFTAR PUSTAKA

2.     Buku Pengayaan Sakti KTSP 2006 Ilmu Pengetahuan Alam untuk siswa SMK/MAK kelas XII semester 1