TUGAS MAKALAH ILMU
PENGETAHUAN ALAM
( IPA)
Disusun oleh :
1. Deasy Putri Indah
Widiyanti
2. Dilla Amelia Putri
Guru Pembimbing :
Bara Bidarawati
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
( SMK )
ADMINISTRASI PERKANTORAN
TELEKOM
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………………….. I
BAB I ( Pendahuluan ) …………………………………………………. II
BAB II ( Pembahasan ) ………………………………………………… III
A. Pengertian Ekosistem
Air Tawar
B.
Macam-macam Ekosistem Air Tawar
C.
Ciri-ciri Ekosistem Air Tawar
D.
Komponen-komponen Ekosistem Air Tawar
E.
Adaptasi
F.
Manfaat Ekosistem Air Tawar
KESIMPULAN ……………………………………………………….… IV
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………… V
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufik serta hidayahnya kepada kita semua sehingga kita dapat
menyelesaikan tugas yang di perintah oleh guru kami. Sholawat serta salam tak
lupa kita junjungkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah membawa kita
dari zaman jahiliah sehingga menuju zaman yang modern seperti saat ini.
Kami selaku murid dari sekolah SMK Telekom jurusan Administrasi
Perkantoran ( AP) kelas XII telah menyelesaikan tugas yang di berikan oleh Bu
Bara Bidarawati mengenai “ Ekosistem Air Tawar “. Kami membuat makalah ini
untuk berbagi wawasan ilmu yang cukup luas dari apa yang kami dapat.
Semoga apa yang telah kami tulis di makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Ekosistem air tawar
digolongkan menjadi air tenang dan air mengalir. Termasuk ekosistem air tenang
adalah danau dan rawa, termasuk ekosistem air mengalir adalah sungai. Ekosistem
memiliki ciri-ciri antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya
kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak adalah
jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji. Hampir semua filum hewan
terdapat dalam air tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah
beradaptasi. Hewan dan tumbuhan rendah yang hidup di habitat air, tekanan
osmosisnya sama dengan tekanan osmosis lingkungan atau isotonis.
Ekosistem air tawar
dihuni oleh nekton. Nekton merupakan hewan yang bergerak aktif dengan
menggunakan otot yang kuat. Hewan tingkat tinggi yang hidup di ekosistem air
tawar, misalnya ikan, dalam mengatasi perbedaan tekanan osmosis melakukan
osmoregulasi untuk memelihara keseimbangan air dalam tubuhnya melalui sistem
ekskresi, insang dan pencernaan.Organisme lain yang hidup pada ekosistem air
tawar adalah plankton, neuston, perifiton dan bentos. Plankton terdiri atas fitoplankton
dan zooplankton; biasanya melayang-layang (bergerak pasif) mengikuti gerak
aliran air. Neuston merupakan organisme yang mengapung atau berenang di
permukaan air atau bertempat pada permukaan air, misalnya serangga air.
Perifiton merupakan tumbuhan atau hewan yang melekat/bergantung pada tumbuhan
atau benda lain, misalnya keong. Dan bentos adalah hewan dan tumbuhan yang
hidup pada endapan. Bentos dapat sessil (melekat) atau bergerak bebas, misalnya
cacing dan remis.
B. Tujuan
Penulisan
Adapun tujuan dari
penulisan makalah ini yaitu:
1. Memberikan
informasi mengenai ekosistem, terutama ekosistem air tawar
2. Mengajak
para pembaca agar saling menjaga kelangsungan ekosistem
3. Agar dapat
mengetahui asal mula terbentuk ekosistem
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Secara umum, maksud
ekosistem adalah suatu hubungan timbal balik yang terjadi antara makhluk hidup
dengan lingkungannya. Disekitar kita, ada banyak sekali ekosistem yang
terjadi, mungkin itu ekosistem air tawar, ekosistem, pantai, ekosistem darat,
dan sebagainya tergantung dari lingkungan tempat hidup makhluk tersebut.
Sedangkan yang
dimaksud ekosistem air tawar adalah suatu bentuk menyeluruh atau tatanan yang
ada didalam air tawar dan sekitarnya yang terdiri dari makhluk hidup didalam
air tersebut dan lingkungan air tawar itu sendiri. Ekosistem air tawar akan
saling mempengaruhi antara satu komponen dengan komponen lainnya.Komponen
pembentuk ekosistem dapat dibedakan menjadi dua yaitu: Komponen hidup (biotik) dan komponen
tidak hidup (abiotik)
Contoh komponen hidup didalam air tawar adalah
ikan, serangga dalam air, dan segala makhluk hidup yang ada disekitar perairan
tersebut. Sedangkan komponen mati atau tidak hidup adalah benda-benda didalam
telaga atau sungai itu sendiri yang digunakan sebagai media hidup dari makhluk
hidup didalamnya.
Interaksi antara komponen biotik dengan komponen abiotik akan membentuk kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, dan hal itulah yang menjadikan sebuah ekosistem didalam air tawar maupun ditempat lainnya.
Interaksi antara komponen biotik dengan komponen abiotik akan membentuk kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, dan hal itulah yang menjadikan sebuah ekosistem didalam air tawar maupun ditempat lainnya.
B. Macam-Macam
Ekosistem Air Tawar
Secara umum ekosistem
air tawar dibagi menjadi dua jenis yaitu ekosistem lentik atau air tenang dan
ekosistem air yang mengalir atau lotik.
Ekosistem Lentik
Perairan menggenang
(lentik) adalah suatu bentuk ekosistem perairan yang di dalamnya aliran atau
arus air tidak memegang peranan penting. Hal ini karena aliran air tidak begitu
besar atau tidak mempengaruhi kehidupan organisme yang ada di dalamnya. Pada perairan
ini faktor yang amat penting diperhatikan adalah pembagian wilayah air secara
vertikal yang memiliki perbedaan sifat untuk tiap lapisannya. Perairan
menggenang di bagi dalam tiga lapisan utama yang didasari oleh ada tidaknya
penetrasi cahaya matahari dan tumbuhan air, yaitu: Littoral, limnetik dan
profundal, sedangkan atas dasar perbedaan temperatur perairannya, perairan
menggenang dibagi menjadi 3 kelompok yaitu: metalimnion, epilimnion, dan
hipolimnion.
Kelompok organisme di
perairan menggenang berdasarkan niche utama dalam kedudukan rantai makanan
meliputi produser (autotrof), makro konsumer (heterotrof) dan mikrokonsumer
(dekomposer). Kelompok organisme yang ada di perairan menggenang berdasarkan
cara hidupnya meliputi: benthos, plankton, perifiton, nekton dan neuston.
Contoh kosistem air
tenang yaitu danau, rawa air tawar, kolam, rawa gambut dan lain sebagainya:
a. Danau
Danau merupakan suatu badan air yang
menggenang dan luasnya mulai dari beberapa meter persegi hingga ratusan meter
persegi. Di danau terdapat pembagian daerah berdasarkan penetrasi cahaya
matahari. Daerah yang dapat ditembus cahaya matahari sehingga terjadi
fotosintesis disebut daerah fotik. Daerah yang tidak tertembus cahaya matahari
disebut daerah afotik.
Di danau juga terdapat daerah perubahan
temperatur yang drastis atau termoklin. Termoklin memisahkan daerah yang hangat
di atas dengan daerah dingin di dasar. Komunitas tumbuhan dan hewan tersebar di
danau sesuai dengan kedalaman dan jaraknya dari tepi. Berdasarkan hal tersebut
danau dibagi menjadi empat daerah sebagai berikut.
· Daerah
litoral,
Merupakan daerah dangkal. Cahaya matahari
menembus dengan optimal. Air yang hangat berdekatan dengan tepi. Tumbuhannya
merupakan tumbuhan air yang berakar dengan daun ada yang mencuat ke atas
permukaan air. Komunitas organisme sangat beragam termasuk jenis-jenis ganggang
yang melekat (khususnya diatom), berbagai siput dan remis, serangga, Crustacea,
ikan, amfibi, reptil air dan semiair seperti kura-kura dan ular, itik dan angsa,
dan beberapa mamalia
· Daerah
limnetik,
Merupakan daerah air
bebas yang jauh dari tepi dan masih dapat ditembus sinar matahari. Daerah ini
dihuni oleh berbagai fitoplankton, termasuk ganggang dan sianobakteri. Ganggang
berfotosintesis dan bereproduksi dengan kecepatan tinggi selama musim panas dan
musim semi. Zooplankton yang sebagian besar termasuk Rotifera dan udang-udangan
kecil memangsa fitoplankton. Zooplankton dimakan oleh ikan-ikan kecil. Ikan
kecil dimangsa oleh ikan yang lebih besar, kemudian ikan besar dimangsa ular,
kura-kura, dan burung pemakan ikan.
· Daerah
profundal,
Merupakan daerah yang
dalam, yaitu daerah afotik. Organisme yang ada hidup dengan mendekomposisi
detritus yang jatuh dari daerah limnetik. Organisme yang menghuni adalah cacing
dan mikroba.
· Daerah
bentik,
Merupakan daerah dasar
danau tempat terdapatnya bentos dan sisa-sisa organisme mati.
Berdasarkan produksi
materi organiknya, terdapat dua macam danau yaitu danau oligotropik dan danau
eutropik.
· Danau
oligotropik merupakan danau yang dalam dan kekurangan makanan, karena
fitoplankton di daerah limnetik tidak produktif. Ciri-cirinya, airnya jernih
sekali, dihuni oleh sedikit organisme, dan di dasar air banyak terdapat oksigen
sepanjang tahun.
· Danau
eutropik merupakan danau yang dangkal dan kaya akan kandungan makanan, karena
fitoplankton sangat produktif. Ciri-cirinya adalah airnya keruh, terdapat
bermacam-macam organisme, dan oksigen terdapat di daerah profundal.
Danau oligotrofik
dapat berkembang menjadi danau eutrofik akibat adanya materi-materi organik
yang masuk dan endapan. Perubahan ini juga dapat dipercepat oleh aktivitas
manusia, misalnya dari sisa-sisa pupuk buatan pertanian dan timbunan sampah
kota yang memperkaya danau dengan buangan sejumlah nitrogen dan fosfor.
Akibatnya terjadi
ledakan populasi ganggang atau blooming, sehingga terjadi produksi detritus
yang berlebihan yang akhirnya menghabiskan suplai oksigen di danau tersebut.
Pengkayaan danau seperti ini disebut eutrofikasi. Eutrofikasi menyebabkan air
tidak dapat digunakan lagi dan mengurangi nilai keindahan danau.
b. Kolam
Kolam umumnya di
definisikan sebagai kumpulan air yang dangkal dan sifat umumnya relatif
merupakan air tenang dan kaya akan vegetasi. Kolam dapat dibagi atas :
ü Kolam berasal dari danau yang luas.
ü Kolam yang tidak berhubungan dengan
danau, ukurannya kecil.
ü Kolam buatan manusia
Berdasarkan
musim, kolam dapat di bedakan atas :
ü Kolam sementara (Kolam sementara hanya
ada pada waktu ada tertentu.)
ü Kolam permanen (Kolam permanen berisi
air sepanjang tahun.)
Kolam merupakan tempat
tinggal yang baik bagi hewan-hewan invertebrate misalnya:
§ Flagellata terdiri dari Euglena,
Pandoria, Rudorina dan volvox.
§ Diantara Coelenterata, hydra
sering terlihat menempel pada tanaman dibawah air
§ Filum Platyhelminthes seperti
turbellaria tedapat di bawah batu dan di antara vegetasi.
§ Annalida diwakili oleh cacing
tanah air tawar seperti Limicoloa,
§ Arthropoda merupakan bentuk yang
dominan terdapat dalam perairan kolam.
c. Rawa air tawar
Rawa merupakan bentuk
peralihan antara air terbuka dan dataran. Rawa biasanya dikelilingi vegetasi,
umunya dangkal dan tanaman mengapung. Vegetasi rawa terdiri dari
tumbuh-tumbuhan menahun yang selalu hijau yang diselingiu oleh tamnaman
merambat. Variasi atau keanekargaman hewan sangat kecil. Terdapat protozoa,
rotifer, nematode, larva capung, Amphisoda, Isopoda, ikan, dan kura-kura. Pada
lapisan dasar terdapat insekta, keong, dan ikan-ikan. Dalam keadaan yang tidak
menyenangkan penghuni rawa membentuk kista. Sebagai contoh ikan (lepidosiner
dan ceratodus) mem bungkus diri dengan lumpur selama beberapa bulan.
Ekosistem Lotik
Yakni ekosistem
air tawar yang airnya mengalir. Salah satu contoh ekosistem ini adalah
sungai. Sungai sendiri diartikan sebagai suatu badan air dimana air tersebut
mengalir ke suatu titik yang lebih rendah. Air pada sungai mengandung sedikit
makanan dan sedimen. Aliran air pada sungai membuat komposisi oksigen di dalam
airnya lebih tinggi.
Organisme yang mendiami
sungai sedikit terbatas jika dibandingkan dengan danau. Hal ini disebabkan oleh
airnya yang mengalir sehingga menyulitkan organisme semacam plankton untuk
berdiam diri di dalamnya. Sungai sendiri dibagi ke dalam 3 wilayah yakni
sungai, anak sungai dan wilayah hilir. Masing-masing area ini dihuni oleh jenis
ikan yang berbeda. Misalnya saja pada anak sungai dijumpai ikan air tawar,
sedangkan pada hilir sering dijumpai ikan lele juga ikan gurame. Untuk sungai
dengan ukuran yang besar bisa juga ditemukan adanya buaya, ular juga kura-kura.
Ciri-ciri ekosistem
lotik adalah airnya mengalir, merupakan ekosistem terbuka dari kadar oksigen
terlarut relatif tinggi. Aliran air dalam ekosistem lotik merupakan faktor
pembatas bagi organisme yang ada di dalamnya. Artinya organisme yang tidak
dapat melakukan adaptasi terhadap adanya aliran air akan tersingkir. Aliran ini
juga dapat menjadi penentu jenis dan komposisi komponen biotik dalam
ekosistem. Aliran air tergantung pada topografi, besarnya sungai dan debit air
yang mengalir. Misalnya, jenis organisme di pinggir sungai berbeda dengan jenis
organisme di dalam atau di dasar sungai. Air ekosistem lotik tidak tetap,
melainkan berubah tergantung pada musim.
Jadi, ekosistem lotik
mendapat pengaruh yang besar dari ekosistem daratan. Aliran air memudahkan
terjadinya persentuhan antara permukaan air yang luas dengan udara. Apalagi,
jika disepanjang ekosistem lotik terdapat jeram, riak-riak kecil, dan air
terjun. Keadaan yang demikian menyebabkan kadar oksigen terlarut relatif
tinggi. Tingginya kadar oksigen memberikan kondisi pada hewan-hewan sungai
untuk hidup dilingkungan yang cukup oksigen, sehingga mereka menjadi peka
terhadap kekurangan oksigen. Adanya bahan pencemar yang dapat mereduksi
(mengurangi) oksigen terlarut dapat menimbulkan bencana bagi hewan air itu.
Terdapat beberapa perbedaan antara ekosistem sungai dimana terdapat aliran air
dan ekosistem danau yang airnya tenang/menggenang.
1. Adanya
arus
2. Pertukaran
antara air dengan dasar lebih intensif karena adanya arus.
3. Pada
air mengalir, kadar oksigen lebih tinggi dibandingkan air tenang.
4. Percampuran suhu dan kandungan zat lebih
merata pada air mengalir.
Beberapa adaptasi
organisme sebagai berikut :
a. Melekat
permanen pada substrat yang tetap misalnya batu dan tanaman
b. Mempunyai
alat kait tau penghisap untuk melekat pada tempat yang licin
c. Permukaan
bawah tubuh dapat dipakai untuk melekat. Beberapa jenis hewan dapat melekat
pada dasar dengan perantaraan bagian tubuh yang lekat seperti golongan siput
dan cacing pipih.
d. Bentuk
badan strean line. Insekta, larva, dan ikan mempunyai bentuk tubuh menyerupai
telur yang membulat di depan dan membulat di belakang untuk mengurangi
tekanan air.
e. Bentuk
tubuh pipih. Hewan di perairan mengalir mempunyai bentuk tubuh pipih agar
mudah bersembunyi di bawah batu
f. Rheothaksis
positif. Organisme Air mengalir selalu berusaha berenang menentang arus berbeda
dengan organism perairan tenang yang bila diletakkan di perairan tenang yang bila
diletakkan di perairan mengalir selalu mengikuti arus.
g. Tigmotaxis
positif. Organisme perairan lotik mempunyai kecenderungan bergantung dan
menempel pada permukaan.
Habitat air tawar
merupakan perantara habitat laut dan habitat darat. Berdasarkan kebiasaan
hidup, organisme air tawar dibedakan sebagai berikut.
a. Plankton,
terdiri alas fitoplankton dan zooplankton; biasanya melayang-layang
(bergerak pasif) mengikuti gerak aliran air.
b. Nekton,
hewan yang aktif berenang dalam air, misalnya ikan.
c. Neuston,
organisme yang mengapung atau berenang di permukaan air atau bertempat pada
permukaan air, misalnya serangga air.
d. Perifiton,
merupakan tumbuhan atau hewan yang melekat pada tumbuhan atau benda lain,
misalnya siput.
e. Bentos,
hewan dan tumbuhan yang hidup di dasar atau hidup pada endapan. Bentos dapat
sessil (melekat) atau bergerak bebas, misalnya cacing dan remis.
C. Ciri-ciri
Ekosistem Air Tawar
Ekosistem air tawar
ini memiliki ciri-ciri tertentu antara lain:
1. Pada
wilayah tersebut tidak terdapat variasi suhu yang mencolok.
2. Kecenderungan
penetrasi terhadap cahaya sangat kurang yang dipengaruhi oleh cuaca juga iklim.
3. Tumbuhan
yang banyak dijumpai pada ekosistem yang satu ini adalah jenis ganggang.
4. Organisme
yang hidup di dalam ekosistem ini umumnya telah mengalami fase adaptasi.
5. Kadar
garam (salinitas) sangat rendah bahkan jauh lebih rendah jika dibandingkan
kadar garam pada protoplasma organisme air (cairan sel
makhluk hidup).
6. Kadar
garam kurang dari 1%
Ekosistem perairan
adalah ekosistem yang komponen abiotiknya sebagian besar terdiri atas air.
Makhluk hidup (komponen biotik) dalam ekosistem perairan dibagi menjadi
beberapa kelompok, yaitu sebagai berikut.
· Plankton,
terdiri atas fitoplankton dan zooplankton. Organisme ini dapat bergerak dan
berpindah tempat secara pasif karena pengaruh arus air, misalnya ganggang
uniseluler dan Protozoa.
· Nekton,
organisme yang bergerak aktif (berenang), misalnya ikan dan katak.
·
Neuston, organisme yang mengapung di permukaan air, misalnya serangga
air, teratai, eceng gondok, dan ganggang.
·
Bentos, organisme yang
berada di dasar perairan, misalnya udang, kepiting, cacing, dan ganggang.
·
Perifiton, melekat pada
organisme lain, misalnya ganggang dan siput.
Ekosistem air tawar
terdiri dari salah satu badan air yang terbuat dari air tawar seperti danau,
kolam, sungai, dan anak sungai. Mereka mencakup sekitar 20% dari Bumi dan
berada di berbagai lokasi tersebar di seluruh dunia. Sebagian besar ekosistem
air tawar terdiri dari air yang bergerak dan mengandung banyak jenis ikan.
D. Komponen-Komponen
Ekosistem
Sama halnya ekosistem
darat, ekosistem perairan juga terdapat komponen produsen, konsumen, pengurai,
dan kelompok abiotik.
1) Produsen
Dalam ekosistem
perairan yang bertindak sebagai produsen adalah kelompok alga atau ganggang.
Adanya ganggang atau alga kerap menyebabkan warna tertentu pada permukaan air,
misalnya pada danau atau kolam. Mikroorganisme yang hidup di permukaan air dan
terbawa arus air disebut dengan istilah plankton. Plankton merupakan sumber
makanan bagi ikan-ikan di sungai ataupun di laut. Jika plankton tergolong
tumbuh-tumbuhan yang memiliki klororofil, disebut fitoplankton. Namun, jika
mikroorganisme tersebut tergolong hewan yang salah satu cirinya dapat bergerak
sendiri dan makanannya adalah fitoplankton, disebut zooplankton. Dalam hal ini
zooplankton bukan termasuk produsen, karena tidak mampu menghasilkan makanan
sendiri. Fitoplankton dapat dikatakan sebagai produsen, karena mampu membuat
makanan sendiri melalui fotosintesis.
2) Konsumen
Seperti yang telah
disampaikan sebelumnya, bahwa komponen konsumen ekosistem perairan adalah
zooplankton. Selain zooplankton, konsumen pada ekosistem perairan berupa ikan
kecil dan besar. Konsumen lain di ekosistem perairan, yaitu hewan golongan
keong, cacing, dan hewan tidak bertulang belakang.
3) Pengurai
Komponen pengurai
dalam ekosistem perairan berupa bakteri dan jamur. Semua bahan sisa dari
tumbuhan atau hewan mati akan diuraikan oleh bakteri da jamur yang hidup di
perairan. Bahan-bahan tersebut diuraikan kembali menjadi zat anorganik. Zat ini
nantinya digunakan kembali oleh produsen untuk mengolah makanan.
4) Komponen
abiotik
Unsur abiotik yang
berperan di ekosistem perairan adalah air, sinar matahari, udara, dan suhu.
Komponen lingkungan abiotik berperan penting dalam kehidupan mahluk hidup di
perairan.
E. Adaptasi
Adaptasi merupakan
suatu proses evolusi yang menyebabkan organisme mampu hidup lebih baik di bawah
kondisi lingkungan tertentu dan sifat genetik yang membuat organisme menjadi
lebih mampu untuk bertahan hidup (McNaughton-Wolf, 1990: 84). Apabila bicara tentang
adaptasi suatu organisme maka tidak lepas dari evolusi, yaitu perubahan pada
frekuensi gen dalam suatu populasi yang berkaitan dengan waktu. Beberapa bentuk
adaptasi yang dilakukan oleh suatu organisme, antara lain:
§ Mutasi :
peristiwa perubahan genetis yang dipengaruhi oleh seleksi alam.
§ Aliran gen
: adaptasi ini dapat terjadi jika organisme mengalami migrasi masuk atau keluar
dari populasi setempat. Dari migrasi itu, kemungkinan telah terjadi perubahan
frekuensi gen baik pada donor maupun resipien populasi dengan catatan jika
mereka membawa gen yang mempunyai perbedaan frekuensi dari salah satu
populasinya.
§ Seleksi
alam : suatu proses interaksi antara fenotip (sifat-sifat organisme yang dapat
diamati dari luar) dengan lingkungannya yang menentukan kemampuan
mempertahankan kehidupan dan hasil reproduktif dari genotip individu
F. Manfaat
Ekosistem Air Tawar
Beberapa fungsi atau
manfaat ekosistem air tawar adalah sebagai berikut:
1. Sebagai
sumber plasma nutfah yang berpotensi sebagai penyumbang bahan genetic
2. Sebagai
tempat berlangsungnya siklus hidup jenis flora/fauna yang penting
3. Sebagai
sumber air yang dapat digunakan langsung oleh masyarakat sekitarnya
(rumahtangga, industri dan pertanian)
4. Sebagai
tempat penyimpanan kelebihan air yang berasal dari air hujan, aliran permukaan,
sungai-sungai atau dari sumber-sumber air bawah tanah
5. Memelihara
iklim mikro, di mana keberadaan ekosistem danau dapat mempengaruhi kelembaman
dan tingkat curah hujan setempat
6. Sebagai
sarana tranportasi untuk memindahkan hasil-hasil pertanian dari tempat satu ke
tempat lainnya
7. Sebagai
penghasil energi melalui plta
8. Sebagai
sarana rekreasi dan objek pariwisata.
G. Fakta
Menarik Ekosistem Air Tawar
· Hanya
3% dari air di bumi berasal dari ekosistem air tawar.
· Ada
lebih dari 700 spesies yang berbeda dari ikan yang hidup di ekosistem air
tawar.
· 99%
dari semua air tawar yang baik dalam bentuk es atau terletak di akuifer.
· Banyak
hewan selain ikan hidup di ekosistem air tawar. Ini termasuk buaya, kuda nil,
kura-kura, dan katak.
· Ekosistem
Air Tawar dibagi menjadi tiga kelompok: danau dan kolam, sungai atau anak
sungai, dan lahan basah.
· Ada
empat fitur utama yang menentukan ekologi sungai dan anak sungai = aliran air,
jumlah cahaya, suhu atau iklim, dan kimia sungai.
· Badan
yang lebih kecil dari air seperti selokan dan genangan air juga dianggap
ekosistem air tawar karena mereka membantu beberapa bentuk kehidupan untuk
bertahan hidup.
· Ekosistem
Air Tawar sangat penting bagi kelangsungan hidup kita karena mereka menyediakan
orang dengan lebih dari setengah dari air minum mereka.
· Air
dalam ekosistem air tawar mengandung kurang dari 1% dari air garam. Setiap
badan air yang mengandung sedikit atau tidak ada garam dianggap air tawar.
· Ekosistem
Air Tawar mengandung banyak rumput dan tanaman, tetapi pohon-pohon yang sangat
langka.
· Ada
banyak serangga yang hidup di ekosistem air tawar yang beberapa mungkin
mempertimbangkan menjadi hama termasuk nyamuk dan lalat. Serangga ini sangat
penting dalam bahwa mereka merupakan sumber makanan bagi banyak mamalia,
burung, dan amfibi.
· Setiap
ekosistem air tawar unik karena mereka semua mengandung berbagai spesies hewan
dan tumbuhan, iklim yang berbeda, dan berbagai jumlah air. Tidak ada dua
ekosistem air tawar yang persis sama.
· Nil,
sungai terpanjang di dunia, merupakan bagian dari ekosistem air tawar.
· Karena
berbagai hewan yang hidup di ekosistem air tawar, ada banyak hubungan
predator-mangsa. ikan.
· Pada
zona profundal, banyak dihuni oleh jenis-jenis bakteri dan fungi, cacing darah,
yang meliputi larva chironomidae, dan annelida yang banyak mengandung
haemoglobin, jenis-jenis kerang kecil seperti anggota famili sphaeridae dan
larva "phantom" atau Chaoboras (corethra).
Rantai makanan adalah
suatu transfer energi dari tumbuhan melalui serangkaian organisme dengan jalan
makan-memakan. Pada tiap transfer ada 80-90% energi potensial yang hilang
sebagai panas. Oleh karena itu rantai makanan dalam satu deretan jumlahnya
terbatas, biasanya 4 - 5 tingkat. Makin pendek rantai makanan, maka lebih
banyak tersedia energi yang dapat dimanfaatkan.
KESIMPULAN
Dari banyaknya penjelasan diatas kami dapat menyimpulkan bahwa
ekosistem air tawar memiliki beberapa ciri, yaitu salintasnya rendah, variasi
suhu tidak menyolok,presentasi cahaya kurang, serta terpengaruh oleh cuaca dan
iklim. Jenis-jenis tumbuhannya, antara
lain ganggang, eceng gondok, dan kiambang. Adaptasi tumbuhan air di tunjukkan
dengan batang yang berongga, daun yang lebar dengan banyak stomata dan memiliki
gutatoda. Selain itu, daunnya juga dilapisi dengan kutikula. Contoh ekosistem
air tawar adalah sungai.
DAFTAR PUSTAKA
2.
Buku
Pengayaan Sakti KTSP 2006 Ilmu Pengetahuan Alam untuk siswa SMK/MAK kelas XII
semester 1